Istilah, kata, dan bahasa senantiasa terbentuk alasannya adanya adaptasi. Hal itu dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat pada suatu wilayah. Katakanlah di Indonesia. Banyak istilah dari Indonesia yang memunculkan istilah gres alasannya sejarah dan asal-mula yang unik. Contohnya saja kata jerigen. Anda pastinya tau apa yang dimaksud dengan jerigen atau jeriken?
Jerigen itu sejenis daerah atau wadah untuk menampung bensin, air, ataupun larutan lainnya. Biasanya berpengaruh menampung sekitar 20 liter-an. Pernahkah anda membayangkan bahwa bahu-membahu istilah ini terbentuk dari Bahasa Inggris, Jerry Can? Istilah tersebut mengalami simplifikasi pengucapan atau sering disebut dengan pembiasaan bahasa. Karena masyarakat Indonesia susah mengucapkan ‘jerry can', maka lama kelamaan mereka menyebutnya jerigen atau jeriken.
Adapun pembentukan istilah-istilah tersebut dikarenakan misheard (salah dengar), salah pemaknaan, dan sebagainya. Lantas bagaimana dengan istilah lainnya di Indonesia? Kami berhasil mengumpulkan beberapa istilah beserta origin atau asal-muasalnya. Meskipun hanya sedikit, kami juga berharap pembaca juga mau membagikan pengalaman serta pengetahuannya perihal topik ini jikalau berkenan. Langsung saja simak di istilah bahasa indonesia yang terbentuk secara lucu dan unik:
Jerigen itu sejenis daerah atau wadah untuk menampung bensin, air, ataupun larutan lainnya. Biasanya berpengaruh menampung sekitar 20 liter-an. Pernahkah anda membayangkan bahwa bahu-membahu istilah ini terbentuk dari Bahasa Inggris, Jerry Can? Istilah tersebut mengalami simplifikasi pengucapan atau sering disebut dengan pembiasaan bahasa. Karena masyarakat Indonesia susah mengucapkan ‘jerry can', maka lama kelamaan mereka menyebutnya jerigen atau jeriken.
Adapun pembentukan istilah-istilah tersebut dikarenakan misheard (salah dengar), salah pemaknaan, dan sebagainya. Lantas bagaimana dengan istilah lainnya di Indonesia? Kami berhasil mengumpulkan beberapa istilah beserta origin atau asal-muasalnya. Meskipun hanya sedikit, kami juga berharap pembaca juga mau membagikan pengalaman serta pengetahuannya perihal topik ini jikalau berkenan. Langsung saja simak di istilah bahasa indonesia yang terbentuk secara lucu dan unik:
Kutang = Coutant
Pastinya anda sudah tahu apa arti dari istilah ini. Ada sebuah anekdot yang terjadi pada masa penjajahan dulu, yaitu ketika orang Belanda mempekerjakan orang-orang pribumi untuk membuat proyek jalan di Semarang, yaitu jalan Anyer-Panarukan.
Dulunya, kebanyakan orang pribumi bekerja rodi tanpa menggunakan pakaian, baik pria maupun wanita, sehingga membuat Don Lopez, koordinator pekerjaan jalan tersebut merasa iba dan tergugah untuk memotong-motong kain putih demi menutupi para pekerja wanita yang membiarkan benda berharganya menggelambir.
Mendekati para pekerja wanita, Don Lopez menawarkan kain itu seraya berkata, “Tutuplah benda berharga itu!”, dalam bahasa Belanda beliau mengatakan, “Coutant!”
Para pekerja wanita itu pun resah dengan apa yang dimaksudkannya, tapi si komandan tetap berusaha menjelaskan dengan berkata, “Coutant, coutant!” sambil menunjuk-nunjuk kain yang beliau potong itu. Mereka pun kesudahannya paham dan mendapatkan kain itu untuk menutupi barang berharganya. Sejak dikala itulah, istilah tersebut. Cerita ini dikutip dari sebuah novel berjudul Pangeran Diponegoro karya Remy Sylado.
Dulunya, kebanyakan orang pribumi bekerja rodi tanpa menggunakan pakaian, baik pria maupun wanita, sehingga membuat Don Lopez, koordinator pekerjaan jalan tersebut merasa iba dan tergugah untuk memotong-motong kain putih demi menutupi para pekerja wanita yang membiarkan benda berharganya menggelambir.
Mendekati para pekerja wanita, Don Lopez menawarkan kain itu seraya berkata, “Tutuplah benda berharga itu!”, dalam bahasa Belanda beliau mengatakan, “Coutant!”
Para pekerja wanita itu pun resah dengan apa yang dimaksudkannya, tapi si komandan tetap berusaha menjelaskan dengan berkata, “Coutant, coutant!” sambil menunjuk-nunjuk kain yang beliau potong itu. Mereka pun kesudahannya paham dan mendapatkan kain itu untuk menutupi barang berharganya. Sejak dikala itulah, istilah tersebut. Cerita ini dikutip dari sebuah novel berjudul Pangeran Diponegoro karya Remy Sylado.
Jerigen = Jerry Can
Seperti yang sudah disinggung di mukadimah, Jerry Can ialah wadah yang digunakan untuk mengisi air maksimal 20 liter. Asal mula Jerry Can berawal dari orang-orang Jerman yang kerap menggunakan benda ini. Dahulu namanya ialah Wehrmachtskanisters.
Seiring perkembangan dan menyeruaknya benda ini ke wilayah lain, termasuk di negara berbahasa Inggris, orang Inggris menyebutnya dengan nama ‘Jerry Can’ biar mudah ketimbang harus menyebut istilah aslinya yang sangat panjang dan rumit bagi orang Inggris. Kata ‘Jerry Can’ sendiri terbentuk dari dua kata dasar yakni, ‘Jerry’, istilah untuk merujuk ke orang Jerman, dan ‘Can’ berarti kaleng.
Seiring perkembangan dan menyeruaknya benda ini ke wilayah lain, termasuk di negara berbahasa Inggris, orang Inggris menyebutnya dengan nama ‘Jerry Can’ biar mudah ketimbang harus menyebut istilah aslinya yang sangat panjang dan rumit bagi orang Inggris. Kata ‘Jerry Can’ sendiri terbentuk dari dua kata dasar yakni, ‘Jerry’, istilah untuk merujuk ke orang Jerman, dan ‘Can’ berarti kaleng.
Bengkek = Backache
Bengkek ialah istilah dalam Bahasa Jawa yaitu sejenis penyakit tulang punggung yang diakibatkan lanjut usia ataupun alasannya terlalu sering beraktivitas. Nah, mampu dinalar kan kalau istilah ini? Kenapa backache dari bahasa inggris mampu menjadi bengkek? Mungkin alasannya dikala itu orang-orang Jawa mencontoh orang Inggris ketika mengatakan ‘backache’ dikala sakit punggung. Karena kesulit melafalkan istilah dalam bahasa inggris, kesudahannya mengadaptasikan istilah tersebut biar sesuai dengan pengecap Jawa, yaitu ‘bengkek’.
Toko Kelontong = Bunyi Klontong
Istilah ini mungkin bukan berasal dari luar negeri, tapi memiliki asal-usul yang unik, jadi aku sertakan sekalian.
Ada sebuah kisah masyarakat mengapa istilah toko kelontong mampu terbentuk. Pada zaman dahulu, orang tionghoa sering berdagang dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh sapi atau kerbau. Dagangannya ini hampir serba lengkap. Alat-alat untuk keperluan sehari-hari, makanan termasuk buah-buahan dan sayuran.
Untuk kedatangannya dapat dikenali, penjual sembako itu pun mengalungkan lonceng di leher kerbau sehingga menghasilkan suara ‘klontong, klontong’ setiap kerbau berjalan. Nah, semenjak dikala itulah suara ‘klontong’ digunakan untuk merujuk pada dagangan sembako serba ada, sampai dijadikan istilah resmi dalam bahasa indonesia, yaitu ‘kelontong’.
Ada sebuah kisah masyarakat mengapa istilah toko kelontong mampu terbentuk. Pada zaman dahulu, orang tionghoa sering berdagang dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh sapi atau kerbau. Dagangannya ini hampir serba lengkap. Alat-alat untuk keperluan sehari-hari, makanan termasuk buah-buahan dan sayuran.
Untuk kedatangannya dapat dikenali, penjual sembako itu pun mengalungkan lonceng di leher kerbau sehingga menghasilkan suara ‘klontong, klontong’ setiap kerbau berjalan. Nah, semenjak dikala itulah suara ‘klontong’ digunakan untuk merujuk pada dagangan sembako serba ada, sampai dijadikan istilah resmi dalam bahasa indonesia, yaitu ‘kelontong’.