Latest News

Kumpulan Kata Bijak, Nasehat, Pitutur Cak Nun

Cak Nun atau Emha Ainun Najib yakni seorang budayawan sekaligus sastrawan yang sudah memiliki berbagai karya luar biasa. Beliau sering membuat puisi dan essay yang memiliki cita rasa dan opini tingkat tinggi.

Cak Nun seringkali menunjukkan pitutur dan perkataan yang bijak, memotivasi, dan meskipun dirasa agak sedikit ngawur bagi orang yang tidak kenal bersahabat dengannya, tapi perkataannya memiliki kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan.

Seperti misalnya dahulu Cak Nun pernah berkata dalam suatu pengajian rutinnya. Beliau bilang bahwa semua orang itu gotong royong sesat, termasuk ulama, kiai, dan habib di Indonesia. Otomatis orang-orang yang mendengar Cak Nun berkata demikian pribadi galau sekaligus marah. Tapi itu biasanya terjadi pada orang yang gres mengenal beliau.

yakni


Cak Nun kemudian menjelaskan, “Kalau orang-orang merasa tidak sesat. Ya tidak perlu sholat lagi. Karena dalam sholat ada pernyataan, ihdinash shiratal mustaqim (tunjukilah kami jalan yang benar). Kalau sudah merasa benar, kan tidak perlu sholat lagi.” – kemudian para jemaahnya tersenyum seolah berkata dalam hati, “Oh iya ya.”

Banyak sekali penuturan dari Cak Nun yang anti-mainstream tapi juga cerdas dan bijaksana. Berikut kami sajikan juga beberapa kata-kata bijak yang sering dituturkan oleh Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun:
Aku menyebut diriku muslim saja saya tak berani
Karena itu yakni hak prerogatif Allah
Untuk menilai saya ini muslim atau bukan.
Apa saja yang kita perbuat dalam keberlangsungan hidup ini ialah pelombaan dalam kebaikan
Bukan perlombaan siapa yang lebih unggul satu sama lain.
Cinta bukanlah bertahan seberapa lama
Tetapi seberapa terang dan ke mana arahnya.
Dakwah yang utama bukanlah ucapan
Melainkan perbuatan
Orang yang berbuat baik sudah pasti berdakwah.
Dan gotong royong yang ditunggu orang yakni output sosial dari shalat kita.
Dunia ini masih dipimpin oleh seseorang yang lebih memilih kenyang meskipun dirinya harus dijadikan budak
Daripada lapar tetapi bertahan harga dirinya.
Ibadah yakni input, bukan output. Perbuatan sosial kita lah yang menjadi output dari ibadah kita.
Ihdinash shirotal mustaqim
Diucapkan alasannya hidup kita belum pasti lurus
Itu berlaku bagi siapa saja
Entah itu orang alim, kiai, ustad, sufi, dan sebagainya.
Jangankan hanya dihina, diinjak, dan dicampakkan. Aku tak menjadi diriku saja tak problem bagiku. Aku tak hidup di dunia ini pun juga bukan masalah. Masalah jikalau Tuhan hingga protes kepadaku.
Kami takut teror alasannya kami masih berhutang persaudaraan, keadilan, dan dialog kepada sesama manusia.
Katakanlah pada dirimu sendiri, “Aku ini bukan orang baik”
Sehingga dengan menganggap dirimu buruk, kau akan terdorong untuk melaksanakan kebaikan-kebaikan.
Kemalasan yakni bentuk ketidakjujuran terhadap anugerah Tuhan atas potensialitas kerja hamba-Nya.
Salah satu unsur cinta berilmu balig cukup akal yakni empati
Kalau kekasih kita haus
Kita yang gugup mencarikan air minum
Kalau kekasih kita terluka
Perasaan kita yang mengucurkan darah.
Orang menikmati terangnya lampu tanpa mengingat kabel listrik
Penyanyi, pembaca puisi, qari, pelukis, mubaligh, penyampai ilmu, pembawa hikmah, atau fungsi-fungsi nilai apa pun
Ialah kabel listrik
Ringkas saja. Hidup ini tidak usah terlalu engkau rencanakan. Kalau hatimu isinya niat baik, niat baik, niat baik, insyaallah jadi.
Sebelum beragama
Jadilah insan terlebih dahulu.
Singgasana rakyat
Adalah di panggung utama negara
Bukan di tempat-tempat becek
Raih dan pertahankan itu.
Tak usah mati-matian menggapai sesuatu yang tak mampu dibawa mati.
Tidak menjadi presiden saja saya berani. Apalagi hanya menjadi seorang presiden. Lha wong nggak jadi apa-apa saja saya berani kok. Jadi, bukan tantangan bagiku untuk jadi apa-apa.
Tuhan setiap hari dihina dan Tuhan tidak merasa terhina oleh hinaan itu
Jadi, Tuhan tidak butuh Anda
Mau baik atau buruk, Tuhan tidak butuh
Itu urusanmu masing-masing
Engkaulah yang butuh Tuhan.
Tuhan tidak sakit hati oleh keingkaran anda
Tetapi Tuhan sangat tersakiti jikalau anda berpura-pura menyembah-Nya.
Itulah beberapa kata bijak, kata mutiara, dan penuturan memotivasi dari seorang sastrawan Emha Ainun Nadjib. Masih ada berbagai kata bijak dari Cak Nun, hanya saja kami tidak mampu menampilkannya semua disini, mungkin akan kami sajikan di lain kesempatan. Terimakasih banyak!

Referensi:

[1] katakate.com

Sumber http://www.maknaistilah.com/