Pengalokasian IP Address
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting alasannya meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang sempurna untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, sebuah kantor memasang jaringan internet via V-SAT mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 192.168.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kantor tersebut hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar.
Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting alasannya meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang sempurna untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, sebuah kantor memasang jaringan internet via V-SAT mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 192.168.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kantor tersebut hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar.
Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
- IP address 192.168.1.xxx dialokasikan untuk cadanga
- IP address 192.168.2.xxx dialokasikan untuk departemen
- IP address 192.168.3.xxx dialokasikan untuk departemen
- Ip address 192.168.4.xxx dialokasikan untuk unit X
- dsb.
Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian.Hal ini dilakukan semata-mata alasannya IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin. Jika seorang eksekutif di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 192.168.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C alasannya dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 192.168.9.0 hingga 192.168.9.255.
Dalam pembagian ini, seorang network eksekutif di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 192.168.9.xxx.Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C alasannya sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 192.168.9.0 hingga dengan 192.168.9.255.Misalkan dalam melaksanakan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut
Dalam pembagian ini, seorang network eksekutif di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 192.168.9.xxx.Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C alasannya sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 192.168.9.0 hingga dengan 192.168.9.255.Misalkan dalam melaksanakan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut
- Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.
- Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita menerima : Jumlah bit host dari subnet 192.168.9.xxx yakni 8 bit (segmen terakhir). Jika hanya aka n diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host.
Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 192.168.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 192.168.9.(128-255).
Sumber http://kumpulanpertanyaanpenting.blogspot.com
Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 192.168.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 192.168.9.(128-255).