Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat nalar (logical address) dimana alamat terlihat sebagai uni memory yang disebut alamat fisik (physical address). Tujuan utama administrasi memori ialah konsep meletakkan ruang alamat nalar ke ruang alamat fisik.
Hasil bagan waktu kompilasi dan waktu pengikatan alamat pada alamat nalar dan alamat memori ialah sama. Tetapi hasil bagan waktu pengikatan alamat waktu eksekusi berbeda. dalam hal ini, alamat nalar disebut dengan alamat maya (virtual address). Himpunan dari semua alamat nalar yang dibangkitkan oleh jadwal disebut dengan ruang alamat nalar (logical address space); himpunan dari semua alamat fisik yang bekerjasama dengan alamat nalar disebut dengan ruang alamat fisik (physical address space).
Memory Manajement Unit (MMU) ialah perangkat keras yang memetakan alamat virtual ke alamat fisik. Pada bagan MMU, nilai register relokasi tambahkan ke setiap alamat yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori.
Register basis disebut register relokasi. Nilai dari register relokasi ditambahkan ke setiap alamat yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori. sebagai contoh, apabila basis 14000, maka user mencoba menempatkan ke alamat lokasi 0 dan secara dinamis direlokasi ke lokasi 14000.
User jadwal tidak pernah melihat alamat fisik secara real. Program dapat membuat sebuah penunjuk ke lokasi 346, mengirimkan ke memory, memanipulasinya, membandingkan dengan alamat lain, semua menggunakan alamat 346. Hanya ketika digunakan sebagai alamat memory akan direlokasi secara relatif ke register basis.
Swapping
Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan susukan pribadi ke memory image tersebut. Contohnya, sebuah lingkungan multiprogramming dengan penjadwalan CPU menggunakan algoritma round-robin.Pada waktu berjalan, penjadwal CPU (CPU scheduler) akan mengalokasikan sejumlah waktu untuk proses yang lain di memori. Ketika masing-masing proses menyelesaikan waktu kuantum-nya, akan ditukar dengan proses yang lain. Kebijakan penukaran juga dapat digunakan pada algoritma penjadwalan berbasis prioritas. Jika proses mempunyai prioritas lebih tinggi datang dan
meminta layanan, memori akan swap out proses dengan prioritas lebih rendah sehingga proses dengan prioritas lebih tinggi dapat di-load dan dieksekusi. Umumnya sebuah proses yang di-swap out akan menukar kembali ke ruang memori yang sama dengan sebelumnya. Jika proses pengikatan dilakukan pada ketika load-time, maka proses tidak dapat dipindah ke lokasi yang berbeda.
Apabila CPU scheduler memutuskan untuk mengeksekusi proses, maka sistem operasi akan memanggil dispatcher. Dispatcher memeriksa untuk melihat apakah proses selanjutnya pada ready queue ada di memori. Jika tidak dan tidak terdapat cukup memori bebas, maka dispatcher swap out sebuah proses yang ada di memori dan swap in proses tersebut. Kemudian reload register ke keadaan normal. Teknik swapping yang sudah dimodifikasi ditemui pada beberapa sistem misalnya Linux, UNIX dan Windows.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi3PDaptKSo2DswyundyeNmD612UnwGh7uIMeppOBe3Pz74UkrHq2Maw60n12IlQEO0luDDJA5EmZX985nNzilWkRtrpPLCxVfrU6nD9bahGLfC_bsIwVPVijEEsLcXfmTYRvsopdBjKI/s1600/linux+1.png)
Pada sistem operasi linux Untuk melaksanakan pengecekan sisa dan kapasitas RAM kita baik phisycall maupun swap nya gunakan perintah : free –m, ibarat pada gambar datas.
Untuk mengecek sisa kapasitas hardisk dan penggunaan hardisk kita pada terminal, maka digunakan perintah : df, ibarat pada gambar diatas.
Sumber http://kumpulanpertanyaanpenting.blogspot.com